Inilah Sejarah Batu Alam Ukir yang Jarang Diketahui – Batu alam merupakan salah satu bentuk kekayaan alam yang sangat bervariasi. Batu ini memiliki beberapa jenis. Setiap jenis tersebut memiliki nilai keindahan atau estetika tersendiri yang membuat jenis batu ini banyak disukai. Batu ini juga sering dijadikan berbagai bentuk seni terutama seni rupa.
Salah satunya ialah ukiran. Ukiran dari batu alam ini memiliki keindahan yang khas. Batu tersebut bisa dijadikan hiasan diberbagai bagian bangunan terutama rumah. Bisa jadi hiasan dinding, pagar bahkan dijadikan souvenir. Biasanya nilai etnik dijadikan sebagai tema dari ukirannya yang memiliki detail yang sangat indah.

Namun, sebenarnya batu alam ukir memiliki sejarah penemuannya. Ukiran jenis ini pertam kali dimulai pada zaman prasejarah. Hal tersebut dimulai dengan membentuk potongan batu alam kasar melalui proses pemahatan batu. Jenis ukiran ini bisa bertahan hingga saat ini karena material ini memiliki materi yang dapat bertahan lama.
Kegiatan tersebut mulai dilakukan oleh kelompok masyarakat yang dinamakan Paleolitik. Pada awalnya mereka membuat batu api atau knapping. Didalamnya terdapat ukiran batu yang menghasilkan beberapa huruf yang dinamakan lattering. Sementara itu, batu alam tersebut dapat diperoleh melalui proses pengeluaran batu dari bumi atau yang biasa disebut dengan penambangan dan penggalian. Proses ini juga masih dilakukan hingga saat ini untuk memperoleh hasil bumi lainnya.

Sejarah mencatat, batu alam ukir ini biasanya dibuat oleh para seniman untuk membuat sebuah patung. Para tukang batu sering menghias atau mendandani balok batu yang menjadi sebuah karya yang artistik baik dalam sebuah bangunan, arsitektur maupun teknik sipil. Kemudian hal tersebut digunakan sebagai prasa oleh para arkeolog, antropolog dan sejarawan.
Tujuannya untuk menggambarkan aktivitas yang ada pada proses pembuatan beberapa petroglif. Batu alam sering digunakan sejak zaman prasejarah karena material ini lebih mudah ditemukan pada saat itu. Bijih logam juga berpotensi menghasilkan sebuah keindahan. Namun keberadaannya agak sulit ditemukan serta harus melalui proses penambangan dan peleburan yang cukup memakam waktu.
Batu alam ukir tersebut akan digali dan kemudian diukir menggunakan alat-alat yang menggunakan tangan. Pada zaman tersebut tentunya belum ditemukan alat canggih atau alat ukir yang lebih mudah digunakan seperti sekarang ini. Penggunaan batu juga lebih diutamakan dibanding artefak kayu karena sifatnya yang tahan lama.
Selain itu, batu alam juga memiliki variasi yang lebih beragam terutama dari warna dan bentuknya. Pada zaman tersebut keberagaman tersebut juga sudah ditemukan. Sehingga, masyarakat di zaman tersebut memilih batu alam sebagai media untuk membuat ukiran. Tentunya, hasil ukiran akan sangat indah bukan hanya dari ukiran itu sendiri. Namun, bentuk materialnya pun akan sangat mendukung nilai keindahannya.

Salah satu jenis batu yang sering dijadikan batu alam ukir ialah batu lunak seperti batu sabun, batu apung, batu paras serta Tufa. Jenis batu tersebut sangat mudah diukir dan dibentuk. Biasanya alat yang digunakan bersifat lebih keras semacam batu ataupun kuku. Kemudian hal tersebut semakin berkembang dan mengalami kemajuan.
Kini, penggunaan alat untuk mengukir semakin bervariasi seperti penggunaan palu dan alat ukir yang memiliki ujung yang keras dan agak runcing. Disamping itu, adapula alat untuk mengukir berupa mesin canggih yang sudah diatur sedemikian rupa. Namun, hasil dari ukiran lebih nyata dan memiliki nilai yang lebih mahal dan indah jika menggunakan alat ukir tanpa mesin. Hasil batu alam ukir sendiri kini semakin bervariasi dan beragam. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari nilai seni yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Hubungi segera Hasbuna Stone untuk mendapatkan jasa konsultasi gratis dan update harga produk terbaru untuk kebutuhan batu ukir alam di tempat anda.
+6281325535273
–
Keblak RT04/RW09. Ngeposari, Semanu,
Gunungkidul, D.I.Yogyakarta 55893